PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS SEBAGAI MEDIA AJAR TEMATIK PADA RUMAH BELAJAR E-YOUTH
DI KELURAHAN ANGGILOWU
PENDAHULUAN
Analisis
Situasi
Penyelenggaraan
program pengajaran bahasa Inggris gratis secara terus menerus perlu di upayakan
agar kualitas peserta didik dapat meningkat. Dengan demikian hasil belajar akan
bermakna untuk kehidupan peserta didik kedepannya. Salah satu komponen
pembelajaran yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah media ajar yang relevan
dan fungsional bagi peserta didik serta dapat menarik minat mereka untuk
mempelajari bahasa Inggris. Hal ini sangatlah memungkinkan dengan melihat pada
peranan media ajar yang sangat strategies dalam memfasilitasi kelancaran proses
pemebelajaran. Terkait dengan manfaatnya tersebut, pengajar memiliki peranan
penting dalam menyediakan dan menggunakan media ajar yang tepat dalam proses
pembelajaran. pada hakekatnya media pembelajaran juga merupakan media
komunikasi karena melalui media maka pesan informasi yang hendak disampaikan
oleh pendidik dapat tersalurkan kepada peserta didik (Sadiman, 2002).
Seperti halnya pada program
pengajaran bahasa Inggris yang dibentuk oleh tim pengajar dari kelompok E-Youth kelurahan Anggilowu, mereka juga
menyadari akan pentingnya penggunaan media ajar dalam proses belajar mengajar.
Namun pada prosesnya mereka menemui kendala terkait pengadaan media ajar. Hal
ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dalam membuat bahan ajar dan keterbatasan
dana untuk membeli perlengkapan pembuatan media ajar. Oleh karena itu, tim
pengabdian masyarakat tergerak untuk bekerjasama dengan kelompok E-Youth dalam kegiatan pelatihan
pembuatan media ajar sederhana. Media sederhana
merupakan media yang dapat dibuat sendiri dan tidak memerlukan listrik untuk
menyajikannya.
Selain
itu, media ajar yang ditawarkan adalah media ajar tematik. Media ajar tematik adalah media ajar yang relevan
dengan lingkungan dan kehidupan peserta didik. Selain itu, pembuatan media ajar
tematik ini akan memanfaatkan limbah rumah tangga yang layak untuk di daur
ulang dan dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti cat, kertas, dan kain
perca. Sehingga dapat diperoleh suatu media ajar berjenis realia yang memiliki tiga
fungsi utama yaitu: 1) mampu meningkatkan motivasi belajar anak-anak karena
disesuaikan dengan kebutuhan mereka yang memiliki karakter keingintahuan yang
besar dan menyukai warna warni, 2) fungsional dan langsung dapat bermanfaat
untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak karena materi ajar
yang diberikan sesuai dan dekat dengan kehidupan mereka, dan 3) menanamkan
nilai kecintaan pada lingkungan melalui pemanfaatan limbah daur ulang sebagai
media ajar dan menjaga kebersihan lingkungan guna terciptanya kondisi tempat
belajar yang bersih serta nyaman.
Permasalahan Mitra
Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian dalam setiap
kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu pengajar
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Media yang digunakan memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi pengajar (teaching aids). Misalnya
realia, poster, dan flashcard untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan ragamnya,
namun kenyataanya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh pengajar. Sejalan
dengan hal tersebut, pada program pengajaran bahasa Inggris gratis yang
diperkarsai oleh kelompok E-Youth
kelurahan Anggilowu juga terkendala dengan ketersediaan media ajar. Kemungkinan
ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan benda disekitar
sebagai pendukung dalam pembuatan media
ajar tematik, sulit mencari media yang tepat, dan tidak tersedianya biaya pembuatan
media ajar sederhana yang tepat guna. Meskipun demikian kelompok E-Youth mencoba untuk meningkatkan
kualitas pengajaran bahasa Inggris mereka dengan menggunakan media papan tulis.
Dan sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas
pengajarannya, kelompok E-Youth ini
mengharapkan adanya bantuan pelatihan pembuatan media ajar tematik karena terdorong
akan pentingnya manfaat yang dapat mereka dapatkan salah satunya menantang
tingkat kreativitas dalam menciptakan media berdayaguna. Kelompok ini pun
mengharapkan tidak saja pelatihan pembuatan media ajar tematik yang mereka
dapat peroleh, namun juga pendampingan penggunaan media ajar tersebut dalam
proses pengajaran. Sehingga tujuan program pengajaran bahasa Inggris jenjang
sekolah dasar ini dapat tercapai dan menciptakan generasi yang sadar akan
pentingnya menguasai bahasa Inggris sejak dini. Maka secara tidak langsung
kelompok E-Youth telah turut dalam
menciptakan generasi emas yang mampu melestarikan bahasa Indonesia dan
menguasai bahasa Inggris.
Berdasarkan pemikiran diatas maka tim
pengabdian masyarakat bermaksud mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan media
ajar tematik dan pendampingan penggunaan media ajar tematik dalam pengajaran
bahasa Inggris untuk anak usia dini, dengan Tema Kegiatan: “Pemanfaatan Limbah Kertas sebagai Media Ajar Tematik pada Rumah
Belajar E-Youth di kelurahan
anggilowu”
Melalui kegiatan ini diharapkan para pengajar yang ada tergabung dalam kelompok
E-Youth di Rumah Belajar bahasa
Inggris gratis, mampu menguasai konsep penggunaan media ajar tematik dan
memanfaatkan limbah daur ulang dalam mengembangkan media pembelajaran yang akan
digunakannya.
TARGET DAN LUARAN
Khalayak
sasaran yang dilibatkan dalam Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah kelompok
pemuda pemudi yang memiliki ketertarikan dalam dunia pendidikan dan lingkungan dan
mereka mendirikan satu Rumah Belajar E-Youth
gratis untuk anak-anak Sekolah Dasar jenjang kelas 3 - 6 yang berada di sekitar lingkungan Anggilowu.
Kelompok ini tergabung dalam satu organisasi E-Youth yang terdiri dari 6 anggota yang masing-masing merupakan lulusan
Sarjana (S1) dari bidang keahlian yang berbeda namun memiliki visi dan misi
yang sama yaitu untuk turut berkontribusi secara langsung dalam dunia
pendidikan. Kelompok E-Youth ini
telah terbentuk sejak tahun 2016, dan selama jenjang waktu tersebut telah
menunjukkan beberapa kegiatan mandiri yaitu usaha penyelamatan dan pelestarian
hutan bakau daerah pesisir (Batugong) dan program pengajaran bahasa Inggris
gratis bagi anak-anak di Kelurahan Anggilowu.
Pada
awal terbentuknya Rumah Belajar di kelurahan Anggilowu ini berdasar pada
keinginan yang besar dari generasi bangsa dalam menanggapi isu-isu ataupun
fenomena sosial dimsyarakat khususnya pada bidang pendidikan dan adanya
dorongan motivasi untuk mengaktifkan partisipasi masyarakat dalam menyongsong
era modernisasi melalui penguasaan bahasa Inggris yang difokuskan pada anak-anak
usia dini. Selain itu, faktor yang sangat mendasar adalah timbulnya keinginan
yang kuat dari anak-anak usia dini untuk belajar bahasa Inggris namun
terkendala biaya untuk mengikuti les privat atau kursus bahasa Inggris
dilembaga yang ada dikota. Sehingga diperlukan suatu upaya nyata dalam memfasilitasi
minat masyarakat pada program pengajaran bahasa Inggris gratis secara berkala.
Adapun
target luaran yang diharapkan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini
adalah:
1. Peningkatan
pengetahuan dan pemanfaatan media ajar tematik sebagai sumber utama pengajaran
bahasa Inggris untuk anak usia dini dan dalam pengayaan konten materi ajar guna
meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar.
2. Peningkatan
produktifitas dan kreatifitas kelompok pengajar muda dalam pengembangan media
pembelajaran tematik dengan memanfaatkan limbah daur ulang.
3. Peningkatan
pengetahuan pengajar mengenai tata cara pemilihan dan penggunaan media tematik dalam meningkatkan
kemampuan bahasa Inggris anak usia dini.
4. Peningkatan
pengetahuan mengenai karakter anak usia dini guna mendukung penguatan akan
teori pemerolehan dan pembelajaran bahasa. Sehingga pengajar lebih memahami
hubungan teori dan praktek dilapangan.
Keterkaitan
masing-masing pihak yang terlibat dalam Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ini
memiliki peran dan manfaat sebagai berikut:
1. Seluruh
anggota kelompok E-Youth yang
mendapat pelatihan, akan meningkat kemampuannya berupa keterampilan menggunakan
media ajar tematik dan memanfaatkannya untuk pembelajaran bahasa Inggris guna
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
2. Dengan
peningkatan kemampuan dan keterampilan tersebut, tim pengajar yang sudah
dilatih dapat menyampaikan materi ajar bahasa Inggris untuk anak usia dini
dengan lebih mudah dan menarik.
3. Dengan
kemudahan pembelajaran tersebut, diharapkan proses belajar mengajar semakin
berkualitas dan tepat sasaran. Sehingga anak-anak semakin mudah mengingat
kosakata yang diberikan dan menggunakannya secara tepat.
4. Kegiatan
Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ini sengaja dilaksanakan di lingkungan
kelurahan Anggilowu yang sebagian besar masyarakatnya kurang menyadari akan
pentingnya menguasai bahasa Inggris di era globalisasi saat ini. Maka melalui
pengajaran bahasa Inggris gratis untuk anak usia dini diharapkan dapat
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mendorong dan mendukung minat belajar
anak-anak terhadap bahasa Inggris.
5.
Dosen pendidikan bahasa
Inggris, Universitas Muhammadiyah Kendari, sebagai pelaksana kegiatan mendapat
manfaat secara tidak langsung untuk lebih meningkatkan kemampuan pemberdayaan
masyarakat. Khususnya bagi dosen guna melaksanakan collaborative research dengan mitra target dalam menjalankan
perannya sebagai praktisi pendidikan. Serta memberi ruang bagi dosen dan mitra
target untuk berinteraksi secara langsung sehingga membuka peluang terjadinya
kerjasama di masa depan guna menemukan solusi bagi permasalahan yang mungkin
muncul diberbagai sektor kehidupan sosial dan sebagainya.
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan
Anggilowu adalah sebagai berikut:
1.
Pemanfaatan barang daur ulang yang
ekonomis dalam segi biaya. Atau menggunakan barang yang sudah tidak terpakai
namun masih dapat dimanfaatkan dan mendukung proses penyampaian materi ajar
kepada peserta didik.
2.
Strategi meningkatkan
keterampilan pendidik pada Rumah Ajar E-Youth dalam perancangan dan pembuatan
media pembelajaran bahasa Inggris berbasis tematik dengan melakukan sosialisasi
dan pendampingan yang sesuai dengan karakteristik permasalahan pembelajaran
bahasa Inggris secara umum,
3.
Menumbuhkembangkan sikap
kreativitas dan upaya untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media ajar sederhana, dan
4.
Ketersediaan media ajar ini
sangat mudah didapatkan dengan murah dengan menggunakan bahan bekas dan bahan
sisa untuk pembuatannya.
Komentar
Posting Komentar