HIBAH PKM INTERNAL TAHUN 2017

PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS SEBAGAI MEDIA AJAR TEMATIK PADA RUMAH BELAJAR E-YOUTH
DI KELURAHAN ANGGILOWU 


 PENDAHULUAN
        
  Analisis Situasi 

Penyelenggaraan program pengajaran bahasa Inggris gratis secara terus menerus perlu di upayakan agar kualitas peserta didik dapat meningkat. Dengan demikian hasil belajar akan bermakna untuk kehidupan peserta didik kedepannya. Salah satu komponen pembelajaran yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah media ajar yang relevan dan fungsional bagi peserta didik serta dapat menarik minat mereka untuk mempelajari bahasa Inggris. Hal ini sangatlah memungkinkan dengan melihat pada peranan media ajar yang sangat strategies dalam memfasilitasi kelancaran proses pemebelajaran. Terkait dengan manfaatnya tersebut, pengajar memiliki peranan penting dalam menyediakan dan menggunakan media ajar yang tepat dalam proses pembelajaran. pada hakekatnya media pembelajaran juga merupakan media komunikasi karena melalui media maka pesan informasi yang hendak disampaikan oleh pendidik dapat tersalurkan kepada peserta didik (Sadiman, 2002).
Seperti halnya pada program pengajaran bahasa Inggris yang dibentuk oleh tim pengajar dari kelompok E-Youth kelurahan Anggilowu, mereka juga menyadari akan pentingnya penggunaan media ajar dalam proses belajar mengajar. Namun pada prosesnya mereka menemui kendala terkait pengadaan media ajar. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dalam membuat bahan ajar dan keterbatasan dana untuk membeli perlengkapan pembuatan media ajar. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat tergerak untuk bekerjasama dengan kelompok E-Youth dalam kegiatan pelatihan pembuatan media ajar sederhana. Media sederhana merupakan media yang dapat dibuat sendiri dan tidak memerlukan listrik untuk menyajikannya.
Selain itu, media ajar yang ditawarkan adalah media ajar tematik. Media ajar tematik adalah media ajar yang relevan dengan lingkungan dan kehidupan peserta didik. Selain itu, pembuatan media ajar tematik ini akan memanfaatkan limbah rumah tangga yang layak untuk di daur ulang dan dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti cat, kertas, dan kain perca. Sehingga dapat diperoleh suatu media ajar berjenis realia yang memiliki tiga fungsi utama yaitu: 1) mampu meningkatkan motivasi belajar anak-anak karena disesuaikan dengan kebutuhan mereka yang memiliki karakter keingintahuan yang besar dan menyukai warna warni, 2) fungsional dan langsung dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak karena materi ajar yang diberikan sesuai dan dekat dengan kehidupan mereka, dan 3) menanamkan nilai kecintaan pada lingkungan melalui pemanfaatan limbah daur ulang sebagai media ajar dan menjaga kebersihan lingkungan guna terciptanya kondisi tempat belajar yang bersih serta nyaman.


Permasalahan Mitra

Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian dalam setiap kegiatan pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu pengajar perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Media yang digunakan memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi pengajar (teaching aids). Misalnya realia, poster, dan flashcard untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan ragamnya, namun kenyataanya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh pengajar. Sejalan dengan hal tersebut, pada program pengajaran bahasa Inggris gratis yang diperkarsai oleh kelompok E-Youth kelurahan Anggilowu juga terkendala dengan ketersediaan media ajar. Kemungkinan ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan benda disekitar sebagai pendukung dalam pembuatan  media ajar tematik, sulit mencari media yang tepat, dan tidak tersedianya biaya pembuatan media ajar sederhana yang tepat guna. Meskipun demikian kelompok E-Youth mencoba untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris mereka dengan menggunakan media papan tulis.
Dan sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pengajarannya, kelompok E-Youth ini mengharapkan adanya bantuan pelatihan pembuatan media ajar tematik karena terdorong akan pentingnya manfaat yang dapat mereka dapatkan salah satunya menantang tingkat kreativitas dalam menciptakan media berdayaguna. Kelompok ini pun mengharapkan tidak saja pelatihan pembuatan media ajar tematik yang mereka dapat peroleh, namun juga pendampingan penggunaan media ajar tersebut dalam proses pengajaran. Sehingga tujuan program pengajaran bahasa Inggris jenjang sekolah dasar ini dapat tercapai dan menciptakan generasi yang sadar akan pentingnya menguasai bahasa Inggris sejak dini. Maka secara tidak langsung kelompok E-Youth telah turut dalam menciptakan generasi emas yang mampu melestarikan bahasa Indonesia dan menguasai bahasa Inggris.

Berdasarkan pemikiran diatas maka tim pengabdian masyarakat bermaksud mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan media ajar tematik dan pendampingan penggunaan media ajar tematik dalam pengajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini, dengan Tema Kegiatan: Pemanfaatan Limbah Kertas sebagai Media Ajar Tematik pada Rumah Belajar E-Youth di kelurahan anggilowu Melalui kegiatan ini diharapkan para pengajar yang ada tergabung dalam kelompok E-Youth di Rumah Belajar bahasa Inggris gratis, mampu menguasai konsep penggunaan media ajar tematik dan memanfaatkan limbah daur ulang dalam mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakannya.

TARGET DAN LUARAN

Khalayak sasaran yang dilibatkan dalam Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah kelompok pemuda pemudi yang memiliki ketertarikan dalam dunia pendidikan dan lingkungan dan mereka  mendirikan satu Rumah Belajar E-Youth gratis untuk anak-anak Sekolah Dasar jenjang kelas 3 - 6  yang berada di sekitar lingkungan Anggilowu. Kelompok ini tergabung dalam satu organisasi E-Youth yang terdiri dari 6 anggota yang masing-masing merupakan lulusan Sarjana (S1) dari bidang keahlian yang berbeda namun memiliki visi dan misi yang sama yaitu untuk turut berkontribusi secara langsung dalam dunia pendidikan. Kelompok E-Youth ini telah terbentuk sejak tahun 2016, dan selama jenjang waktu tersebut telah menunjukkan beberapa kegiatan mandiri yaitu usaha penyelamatan dan pelestarian hutan bakau daerah pesisir (Batugong) dan program pengajaran bahasa Inggris gratis bagi anak-anak di Kelurahan Anggilowu.
Pada awal terbentuknya Rumah Belajar di kelurahan Anggilowu ini berdasar pada keinginan yang besar dari generasi bangsa dalam menanggapi isu-isu ataupun fenomena sosial dimsyarakat khususnya pada bidang pendidikan dan adanya dorongan motivasi untuk mengaktifkan partisipasi masyarakat dalam menyongsong era modernisasi melalui penguasaan bahasa Inggris yang difokuskan pada anak-anak usia dini. Selain itu, faktor yang sangat mendasar adalah timbulnya keinginan yang kuat dari anak-anak usia dini untuk belajar bahasa Inggris namun terkendala biaya untuk mengikuti les privat atau kursus bahasa Inggris dilembaga yang ada dikota. Sehingga diperlukan suatu upaya nyata dalam memfasilitasi minat masyarakat pada program pengajaran bahasa Inggris gratis secara berkala.
Adapun target luaran yang diharapkan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah:
1.      Peningkatan pengetahuan dan pemanfaatan media ajar tematik sebagai sumber utama pengajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini dan dalam pengayaan konten materi ajar guna meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar.
2.      Peningkatan produktifitas dan kreatifitas kelompok pengajar muda dalam pengembangan media pembelajaran tematik dengan memanfaatkan limbah daur ulang.
3.      Peningkatan pengetahuan pengajar mengenai tata cara pemilihan dan  penggunaan media tematik dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris anak usia dini.
4.      Peningkatan pengetahuan mengenai karakter anak usia dini guna mendukung penguatan akan teori pemerolehan dan pembelajaran bahasa. Sehingga pengajar lebih memahami hubungan teori dan praktek dilapangan. 
Keterkaitan masing-masing pihak yang terlibat dalam Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ini memiliki peran dan manfaat sebagai berikut:
1.      Seluruh anggota kelompok E-Youth yang mendapat pelatihan, akan meningkat kemampuannya berupa keterampilan menggunakan media ajar tematik dan memanfaatkannya untuk pembelajaran bahasa Inggris guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
2.      Dengan peningkatan kemampuan dan keterampilan tersebut, tim pengajar yang sudah dilatih dapat menyampaikan materi ajar bahasa Inggris untuk anak usia dini dengan lebih mudah dan menarik.
3.      Dengan kemudahan pembelajaran tersebut, diharapkan proses belajar mengajar semakin berkualitas dan tepat sasaran. Sehingga anak-anak semakin mudah mengingat kosakata yang diberikan dan menggunakannya secara tepat.
4.      Kegiatan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat ini sengaja dilaksanakan di lingkungan kelurahan Anggilowu yang sebagian besar masyarakatnya kurang menyadari akan pentingnya menguasai bahasa Inggris di era globalisasi saat ini. Maka melalui pengajaran bahasa Inggris gratis untuk anak usia dini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mendorong dan mendukung minat belajar anak-anak terhadap bahasa Inggris.
5.      Dosen pendidikan bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Kendari, sebagai pelaksana kegiatan mendapat manfaat secara tidak langsung untuk lebih meningkatkan kemampuan pemberdayaan masyarakat. Khususnya bagi dosen guna melaksanakan collaborative research dengan mitra target dalam menjalankan perannya sebagai praktisi pendidikan. Serta memberi ruang bagi dosen dan mitra target untuk berinteraksi secara langsung sehingga membuka peluang terjadinya kerjasama di masa depan guna menemukan solusi bagi permasalahan yang mungkin muncul diberbagai sektor kehidupan sosial dan sebagainya.  

KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelurahan Anggilowu adalah sebagai berikut:
1.      Pemanfaatan barang daur ulang yang ekonomis dalam segi biaya. Atau menggunakan barang yang sudah tidak terpakai namun masih dapat dimanfaatkan dan mendukung proses penyampaian materi ajar kepada peserta didik.
2.      Strategi meningkatkan keterampilan pendidik pada Rumah Ajar  E-Youth dalam perancangan dan pembuatan media pembelajaran bahasa Inggris berbasis tematik dengan melakukan sosialisasi dan pendampingan yang sesuai dengan karakteristik permasalahan pembelajaran bahasa Inggris secara umum,
3.      Menumbuhkembangkan sikap kreativitas dan upaya untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan media ajar sederhana, dan
4.      Ketersediaan media ajar ini sangat mudah didapatkan dengan murah dengan menggunakan bahan bekas dan bahan sisa untuk pembuatannya.

Komentar